tentang rifki rap beat

Minggu, 18 Oktober 2015

perintah untuk menjauhi prasangka buruk


 bismillah.....
asalamualaikum wr wb

Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebahagian dari prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu mengumpat sebahagian yang lain. sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. ( AL-HUJURAAT, 49:12 ).


puji syukur slalu senan tiasa kita panjatkan kehadirat ALLOH S W T di iringi ddengan solawat dan salam kita curah limpahkann kepada rosul utusannya yakni NABI MUHAMMAD S A W


إياكم والظنَّ، فإنَّ الظنَّ أكذب الحديث
jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta” (HR. Bukhari-Muslim).

para sahabatku sekalian mempunyai perasangka itu adalah lumrah manusia semuanya pasti mempunyai rasa itu entah itu prasangka baik ataupun buruk tapi bahayanya prasangka itu terhadap manusia apalagi berprasangka buruk sebab akan menimbulkan beberapa hal diantaranya :

  • membuat kita resah dengan apa yang kita pikirkan terhadap orang lain
  • membuat orang lain menjadi kurang nyaman ketika dekat dan melihat kita
  • membuat hubungan sesama manusia jadi rusak maupun di keluaarga tetangga teman dll
  • menabur dosa untuk diri sendiri karna ketika kita mempunyai perasangka buruk kemudian kita sebarkan ke orang lain tanpa ada pakta yang membenarkan prasangka kita maka sama saja kita telah mempitnah orang lain dari belakang
tapi ada kalanya kita berprasangka buruk ketika ada bukti yang nyata dan patwa yang tidak dusta sebagai mana di terangkan

فالواجب على المسلم أن لا يسيء الظن بأخيه المسلم إلا بدليل، فلا يجوز له أن يتشكك في أخيه و يسيء به الظن إلا إذا رأى على أمارات تدل على سوء الظن فلا حرج
“Maka yang menjadi kewajiban seorang Muslim adalah hendaknya tidak berprasangka buruk kepada saudaranya sesama Muslim kecuali dengan bukti. Tidak boleh meragukan kebaikan saudaranya atau berprasangka buruk kepada saudaranya kecuali jika ia melihat pertanda-pertanda yang menguatkan prasangka buruk tersebut, jika demikian maka tidak mengapa” (Sumber: http://www.binbaz.org.sa/node/9619).
Beliau juga mengatakan:

فالواجب على كل مسلم، رجل أو امرأة، الواجب الحذر من سوء الظن، إلا بأسباب واضحة، وإلا فالواجب ترك الظن السيئ، لا بالمرأة ولا بالزوج ولا بالأولاد، ولا بأخي الزوج ولا بأبيه، ولا بغير ذلك، الواجب حسن الظن بالله، وحسن الظن بأخيك المسلم، أو بأختك المسلمة، وألا تسيء الظن، إلا بأسباب واضحة توجب التهمة، وإلا فالأصل البراءة والسلامة
“Maka yang menjadi kewajiban seorang Muslim, baik lelaki atau perempuan, wajib untuk menjauhi prasangka buruk. Kecuali ada sebab-sebab yang jelas (yang menunjukkan keburukan tersebut). Jika tidak ada, maka wajib meninggalkan prasangka buruk. Tidak boleh berprasangka buruk kepada istri, kepada suami, kepada anak, kepada saudara suami, kepada ayahnya atau kepada saudara Muslim yang lain. Dan wajib berprasangka baik kepada Allah, serta kepada sesama saudara dan saudari semuslim. Kecuali jika ada sebab-sebab yang jelas yang membuktikan tuduhannya. Jika tidak ada, maka hukum asalanya adalah bara’ah (tidak ada tuntutan) dan salamah (tidak memiliki kesalahan)” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 21/147-148, http://bit.ly/1K2eJBN).


dan berbagai hal yang akan menghiasi kita dari prasangka yang baik diantaranya adalah :

  • membuat ketenangan di dalam hati dan pikiran kita
  • menjaga perasaan dan kepercayaan satu sama lainnya
  • membuat hati orang lain lebih tenang dan nyaman kepada kita
  • berpikir positif tanpa negatif
kawan jangan lah resah dan gelisah ketika kita memppunyai persaan buruk kepada orang dahulukanlah persangka yang baik agar semuany bisa menjadi lebih baik to be better from now positif thinking slalu

semoga alloh selalu ada dalam setiap lngkah kita semua amin ya robbal alamiiin

wasalamuawaikum wr wb 
  •  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar